SELAMAT
TINGGAL KAMU YANG KU SEBUT CINTA
Oleh
: Tursina Ayun Sundari
Nyeri di balik
rongga dada bukan karena mengindap penyakit berbahaya
Genangan air
mata yang membasahi bola mata bukan karena debu
Semuanya karena
aku memutuskan untuk menjauh dari mu
Kamu tak akan
pernah mengerti alasanku
Meskipun aku menjelaskannya berkali-kali padamu
Sebab kamu tak
akan pernah merasakannya
Posisi sulit
yang kualami membuatku nyaris frustasi
Meskipun kamu
sering melihatku tersenyum lantas tertawa
Itu hanya
sebagian kecil cara ku agar kamu tak tau apa yang kupikirkan
Asal kamu tau,
perasaanku terasa sulit
Maka ku biasakan
dari sekarang untuk melupakanmu
Semua kenangan
yang kita lalui anggaplah sebagai mimpi yang sempurna
Mimpi yang
lenyap, bersama terbitnya sang surya
Percayalah ada
seseorang yang akan bersedia berjalan dan menggenggam tanganmu di sana
Maaf, jika aku
terlalu pengecut
Yang tidak
berani memperjuangkan perasaanku sendiri
Mengertilah,
semuanya tak semudah yang dipikirkan
Sekarang
nikmatilah kebersamaan yang singkat ini
Kelak kita akan
merindukan setiap detik
Dengan linangan
air mata dipelupuk mata
Tangan terlipat
dan doa mengalir lembut dari bibir
Rintihan hati
akan terdengar memenuhi sudut hati
Yogyakarta, 1
september 2014