Senin, 15 Desember 2014

SELAMAT TINGGAL KAMU YANG KU SEBUT CINTA
Oleh :  Tursina Ayun Sundari

Nyeri di balik rongga dada bukan karena mengindap penyakit berbahaya
Genangan air mata yang membasahi bola mata bukan karena debu
Semuanya karena aku memutuskan untuk menjauh dari mu
Kamu tak akan pernah mengerti alasanku
 Meskipun aku menjelaskannya berkali-kali  padamu
Sebab kamu tak akan pernah merasakannya
Posisi sulit yang kualami membuatku nyaris frustasi
Meskipun kamu sering melihatku tersenyum lantas tertawa
Itu hanya sebagian kecil cara ku agar kamu tak tau apa yang kupikirkan
Asal kamu tau, perasaanku terasa sulit
Maka ku biasakan dari sekarang untuk melupakanmu
Semua kenangan yang kita lalui anggaplah sebagai mimpi yang sempurna
Mimpi yang lenyap, bersama terbitnya sang surya
Percayalah ada seseorang yang akan bersedia berjalan dan menggenggam tanganmu di sana
Maaf, jika aku terlalu pengecut
Yang tidak berani memperjuangkan perasaanku sendiri
Mengertilah, semuanya tak semudah yang dipikirkan
Sekarang nikmatilah kebersamaan yang singkat ini
Kelak kita akan merindukan setiap detik
Dengan linangan air mata dipelupuk mata
Tangan terlipat dan doa mengalir lembut dari bibir
Rintihan hati akan terdengar memenuhi sudut hati


Yogyakarta, 1 september 2014